Postingan

Day 3: a Memory

Haloo para pembaca yang buddyman Berbicara mengenai memory atau ingatan kehidupan aku, mungkin yang paling akan diingat adalah saat pandemi Covid 2020 kemaren. Awal tahun 2020, aku lagi sibuk-sibuknya persiapan maju seminar proposal, mulai dari brainstorming judul proposal, konsul, ngumpulin tandatangan dosen, dan berkas-berkas lainnya. Alhamdulillah, akhir Januari aku bisa maju proposal dan diterima yeayy.  Masih di awal tahun 2020 juga, aku diminta jadi asisten praktikum terkait database di kampus ku, job desc nya yaa seputaran mentoring praktikan selama proses praktikum berlangsung, ngurus administrasi, deelel. Nah, disaat proses praktikum ini, mulai terdengar isu-isu virus berbahaya dari Wuhan, China. Kalo para pembaca inget, kita tuh awalnya diliburin selama 2 minggu. HAHA THE BIGGEST LIE OF THE YEAR. Singkat cerita, proses praktikum diganti menjadi via daring, jangan ditanya sekacau apa waktu itu wkwk. Semuanya terjadi tiba-tiba. Tiba-tiba kita diminta isolasi. Tiba-tiba dilarang

Day 2: Things that makes you happy

Haloo para pembaca yang buddyman Ternyata aku masih diberikan kekuatan dan kesemangatan untuk melanjutkan challenge ini karena jujur aku mager banget hehe.  Sebenarnya pengen jawab "diberikan kehidupan dan kesehatan sampai sekarang, aku sudah senang", tapi agak klise yah wqwq. Jadi aku mau share aja hal yang bisa spontan bikin aku happy yeay. 1. Tanggal 28 Ada apa dengan tanggal 28? Hehe, itu tanggal gajian akuh :) Tiap gajian, aku merasa menjadi orang yang berkuasa di muka bumi, padahal mah gajinya udah ada alokasi masing-masing, which is, ga bisa buat beli barang sesuka aku, tapi setidaknya aku plong karna bisa membiayai dan melanjutkan hidup dengan uang aku sendiri 2. Jilbab ku rapih Sumpah deh, aku bingung banget kenapa bentuk jilbab ku ga bisa stay dengan baik di kepala, pas ngaca tuh rapih banget, eh 5 menit dibawa jalan langsung bengkok-bengkok huhu. Tapi kayaknya karna inner jilbab ki tuh tipenya yang licin, jadi gampang geser. Makanya kalau jilbab ku bisa rapih dari

(walaupun terlambat) Day 1: Describing My Personality!

Haloo para pembaca yang buddyman Seperti yang dilihat dari postingan  Pengikraran diri untuk mengikuti "30 Days Writing Challenge"   yang tanggal dimulainya itu, errr.. tanggal 12 September 2020, yang berarti challenge itu telah gagal *cri* Tapi GAPAPA *ucapku pada diriku seolah memberikan semangat akan kesempatan kedua, karena setidaknya 2 tahun setelahnya muncul secercah harapan lagi untuk menulis karna otak ini sepertinya mulai kurang terstruktur. Aku berharap semoga dengan melanjutkan challenge ini, otak ku bisa lebih mudah diajak kerja sama. Jadi fokus challenge ini adalah kita diminta untuk mendeskripsikan kepribadian kita sendiri. Nah, kebetulan banget aku sedang dalam masa pencarian jati diri yang harusnya masih berkaitan yak sama tema nya. Mungkin dimulai dulu dari kenapa tiba-tiba aku mulai mempertanyakan jati diri ku sendiri.  Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan ini sudah terbentuk dari 1-2 tahun lalu, tapi teredam sendiri karna apa yaa, lupa wkwkwk Mungkin pengantar

Pengikraran diri untuk mengikuti "30 Days Writing Challenge"

Gambar
  Halo-halo semua Saat ini pukul 00.44 WITA saat diri saya ingin mengikrarkan diri untuk mengikuti 30 Days Writing Challenge yang di"selenggarakan" oleh kak @andinadwifatma di akun Twitter nya, yeayyy.   Kenapa perlu pengikraran diri? Karena saya orang yang agak mageran untuk melakukan sesuatu yang baru(iya ini baru tulisan kedua saya di blog ini, jadi menulis masih kategori hal baru.-.), jadi saya harus melakukan pengungkapkan janji secara publik untuk mengikuti challenge ini agar benar-benar meresap dalam jiwa hmm. Jadi mohon doanya agar challenge ini berjalan dengan lancar, dan doakan juga agar saya lebih rajin menggeluti skripsi saya. Dadaaaahh

Kesi Bacerita: Love, Rosie (2014)

Gambar
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan SELAMAT DATANG untuk semua pembaca yang ada disini. Ini adalah tulisan pertama saya, jadi harap maklum kalau susunannya masih terasa agak berantakan ato gimana-gimana.  And, here we go!!!! Mungkin review ini lumayan terlambat untuk sebuah film yang telah tayang pada tahun 2014. Film yang disutradarai oleh Christian Ditter ini diadaptasi dari novel karya Cecilia Ahern yang berjudul Where The Rainbows End.   Diawal cerita, para penonton akan disuguhkan dengan situasi 12 tahun yang lalu. Film ini bercerita tentang Rosie(Lily Collins) dan Alex(Sam Claffin) yang telah bersahabat sejak kecil dan selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Semakin lamanya persahabatan mereka, Alex menyadari bahwa dia memiliki perasaan khusus pada Rosie, begitu pula sebaliknya, namun enggan diakui oleh keduanya. Film mulai terasa menegangkan saat Rosie yang berencana kuliah di Boston bersama Alex, harus menerima kenyataan bahwa dia dalam keadaan berbadan d